-->
skip to main content

Foto Pernikahan Manusia Dengan Peri Di Ngawi Jawa Timur

Ditulis Oleh Pada
loading...
Dibawah ini merupakan kumpulan foto atau gambar yang lumayan lengkap dari pernikahan antara manusia dan peri (jin) yaitu yang menikah antara Bagus Kodok Ibnu Sukodok dengan seorang peri atau yang dipanggil masyarakat sekitar "jin" yang bernama Roro setyowati yang berasal dari alas ketonggo yang ada di paron, ngawi, jawa timur.

Berita Menikah dengan Peri / Jin Di Ngawi Jawa Timur


Warga Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, dihebohkan dengan beredarnya undangan dari seseorang tidak dikenal. Undangan itu membuat heboh tersebar di pasar Widodaren hingga sejumlah toko, dalam undangan itu disebutkan menikah dengan Peri.

Dalam undangan telah menyebar itu, bertuliskan,” Bg Kodok Ibnu Sukodok, Daup Peri Rr Setyowati. 8 Oktober 2014. Siraman jam 16.00 WIB, Temu manten jam 19.00 WIB. Alamat rumah tua, Desa Sekar Alas, Kecamatan Widodaren, Ngawi (Bagus Kodok Sukodok, menikah dengan Peri Roro Setyowati. Acara mandi temanten pukul 16.00 WIB. Resepsi pengantin pukul 19.00 WIB).

Dalam undangan tersebut, yang ada hanya foto mempelai pria yang sudah tampak sudah tua. Masih dalam foto tersebut, mempelai pria mengenakan busana ala keraton sembari membawa dupa. Tak pelak, hal itu membuat heboh warga setelah membaca isi undangan pernikahan tidak lazim ini.

“Saya tahu-tahu ada tumpukan undangan di tempat jualan, sejumlah orang sudah mengambil undangan dan bertanya-tanya kepada saya. Saya tidak tahu siapa menaruh undangan itu, jika membaca isi undangan rasa janggal. Masak manusia menikah dengan peri, atas adanya undangan itu kini menjadi ramai,” ujar Ny Lestari pemilik toko di Kecamatan Widodaren, Senin (6/10).

Bahkan, kini undangan itu juga menyebar di daerah perkotaan Kabupaten Ngawi, sekaligus menjadi pembicaraan dari warung ke warung. Namun, sejumlah warga menganggap suatu hal musrik, manusia menikah dengan peri.

“Semoga bersangkutan sadar, benar saja manusia menikah dengan peri, sungguh suatu hal di luar nalar,” ujar Antok, warga Beran.


alasan menikah dengan peri


Sejak pertama bertemu dalam mimpi hingga saat ini, Kodok Ibnu Sukodok (63) mengaku belum pernah melihat wujud Peri Roro Setyowati. Walau demikian, ia tetap ingin menikahinya.

Bagus menceritakan, sekitar lima tahun lalu, dirinya datang ke hutan Ketangga di daerah Paron, Ngawi, Jawa Timur. Sesampainya di lokasi, ia merasa ingin buang air besar. Kebetulan, ia melihat sungai dan memutuskan buang air besar di sana.

"Saya memang sudah tidak tahan, ya di sungai itu saya buang air besar," ujar Kodok saat ditemui di lokasi pernikahan di Desa Sekalaras, Kecamatan Widodaren, Ngawai, Jawa Timur, Rabu (8/10/2014).

Beberapa hari kemudian, Kodok mimpi bertemu dengan seorang perempuan yang mengenakan pakaian adat Jawa dan berparas biasa.

"Cantik tidak, jelek juga tidak. Ya, normal-lah. Namanya Roro Setyowati," ucapnya.

Selama ia mengenal peri itu, pria yang akrab disapa Eko ini mengaku tak pernah melihat Roro Setyowati menampakkan diri. Sang peri, menurut dia, hanya membisiki dan menyenggol dirinya.

"Awalnya takut, bau wangi, mendengar suara, tetapi lama-lama biasa," kata Eko.

Menurut dia, selama ini bisikan-bisikan Roro Setyowati berisi hal-hal yang positif. Apa yang dikatakan selalu memacu dirinya untuk lebih baik. Terutama sebagai seniman, Kodok dinasihati untuk terus menghasilkan karya.

Kodok mengaku pernah ditemui seorang temannya yang berprofesi sebagai paranormal. Dia menawarkan akan mengupayakan agar dirinya bisa melihat Roro Setyowati. Saat itu, Kodok diberikan mantra dan dipijat untuk membuka indra keenamnya. Namun, setelah beberapa kali mencoba dan selalu gagal, Kodok pun memutuskan untuk menghentikan ritualnya.

"Diberi mantra, terus dipijit untuk membuka indra ke-6. Namun, setelah baca mantra berulang kali, suatu saat tubuh saya gemetar sangat kencang. Karena takut, saya putuskan tidak lanjutkan," ucapnya.

Kodok mengungkapkan, sampai saat ini dirinya tidak pernah melihat wujud Roro Setyowati. Ia hanya bisa berdialog dan merasakan kehadiran makhluk halus itu.

"Saya kalau bicara sama dia seperti orang gila paling, ya. Akan tetapi, memang ada," katanya.

Bramantyo, sang konseptor pernikahan itu, mengatakan bahwa daup (pernikahan) antara Bagus Kodok dan Peri Roro Setyowati bukan guyonan. Prosesi ini adalah sebuah peristiwa sakral yang dikemas dalam bentuk happening art. Layaknya sebuah pernikahan biasa antar-manusia, perhelatan ini dihadiri tamu, mulai dari seniman, warga, hingga pejabat desa setempat.

Foto Pernikahan Bagus Kodok Ibnu Sukodok dengan Roro Setyowati






















source:
  1. http://www.google.com
  2. http://regional.kompas.com/read/2014/10/08/19114141/Ini.Alasan.Kodok.Menikahi.Peri.meski.Tak.Pernah.Melihat.Wujudnya
  3. http://reog.tv/?p=4941
  4. http://www.kaskus.co.id/show_post/54364213925233716a8b456f/58/-
loading...
×
loading...